0
0
Read Time:23 Second
Kecerdasan buatan kini dipersenjatai. Drone otonom, sistem pertahanan otomatis, hingga robot tempur mulai dikembangkan negara-negara besar.
AI mampu menganalisis data medan perang lebih cepat dari manusia, memberi keunggulan strategis besar.
Namun, masalah etika muncul. Senjata AI bisa menyerang tanpa campur tangan manusia, berisiko memicu konflik tak terkendali.
PBB sudah membahas aturan internasional, tapi kesepakatan masih jauh dari kata final.
Kesimpulannya, senjata AI adalah pedang bermata dua: bisa melindungi pasukan, tapi juga mengancam masa depan umat manusia.
Happy
0 %
Sad
0 %
Excited
0 %
Sleepy
0 %
Angry
0 %
Surprise
0 %
