Modus Baru Kejahatan Siber: ‘Phishing’, ‘Scam’, dan Ancaman di Balik Notifikasi M-Banking

Modus Baru Kejahatan Siber: ‘Phishing’, ‘Scam’, dan Ancaman di Balik Notifikasi M-Banking

0 0
Read Time:1 Minute, 2 Second

Seiring dengan pergeseran transaksi dari tunai ke digital, kejahatan siber perbankan mengalami eskalasi yang mengkhawatirkan. Bank terus memperkuat sistem keamanan mereka, namun penjahat siber kini tidak lagi hanya menyerang sistem; mereka menyerang mata rantai terlemah: psikologi nasabah.

Modus kejahatan seperti phishing, vishing (voice phishing), dan smishing (SMS phishing) semakin canggih. Pelaku tidak lagi mengirim email generik, tetapi pesan yang sangat personal, seringkali menyamar sebagai kurir paket, undangan pernikahan digital, atau notifikasi palsu dari bank yang meminta pembaruan data.

Metode social engineering (rekayasa sosial) ini dirancang untuk memanipulasi korban agar panik atau penasaran. Cukup satu klik pada tautan berbahaya atau menginstal aplikasi (APK) palsu, korban secara tidak sadar telah memberikan akses penuh atas ponsel mereka, termasuk data m-banking dan OTP (One-Time Password).

Regulator dan perbankan menghadapi tantangan besar. Di satu sisi, mereka perlu membuat layanan digital semudah mungkin. Di sisi lain, setiap kemudahan baru seringkali membuka celah keamanan baru. Edukasi nasabah menjadi garda terdepan, namun seringkali kalah cepat dengan inovasi modus penipuan.

Perang melawan kejahatan siber ini membutuhkan kolaborasi. Bank harus terus memperbarui teknologi deteksi anomali, aparat penegak hukum harus lebih sigap, dan nasabah harus menanamkan skeptisisme tingkat tinggi. Di era digital ini, “jangan klik sembarangan” bukan lagi sekadar saran, tapi aturan bertahan hidup finansial.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%